Sebuah Kisah
di Papua
Belajar setiap hari. Membaca, menulis serta
berhitung. 3 pembelajaran utama yang kami laksanakan dengan sepenuh jiwa untuk
mereka. Memberikan materi setiap hari tak menyurutkan tekad kami untuk
menumbuhkan kecerdasan di kepala anak-anak timur Nusantara, meskipun hanya
secuil biji zahrah, hehehe.
Secuil
biji zahrah, ya, mungkin memang demikian. Kemampuan memahami, kemampuan
mengingat, kemampuan mengerjakan PR sungguh jauh berbeda dengan kemampuan
anak-anak sekolah diperkotaan, apalagi perkotaan di Jawa, Kalimantan, Sumatera
ataupun yang lain di belahan barat Indonesia.
Tugas
kami terasa sungguh ringan saat kami mengajarkan dengan materi-materi dasar.
Namun terasa cukup berat saat kami harus selalu berusaha mestimulus mereka
supaya bisa memahami materi yang kami sampaikan, mengerjakan PR serta tidak
dengan mudahnya melupakan materi yang telah didapatkan. Pun dengan PR yang
mereka tulis saat dikelas sebagai materi yang harus mereka kerjakan dirumah,
dengan mudahnya mereka lupa dan pada akhirnya saat hari pengumpulan PR, ada
yang tidak mengerjakan karena lupa.
Suatu
hari saya weekend di kota wamena
untuk membeli blacknote ukuran A6.
Siswa SMA dengan jumlah hanya 19 anak, maka semua mendapatkan buku kecil
tersebut. Dengan harapan buku kecil tersebut mereka gunakan sebagai buku khusus
untuk mencatat tugas (PR) yang mereka dapatkan. Buku yang memiliki warna sangat
mencolok dan bentuk yang berbeda dari buku-buku yang mereka miliki, dengan
harapan supaya mereka ingat dengan warna buku tugas mereka, sekalipun mereka
melihat benda dengan warna yang sama dengan buku tugas mereka, ini bekerja
seperti stimulus yang merangsang otak mereka agar selalu ingat dengan buku
tugas saat melihat benda lain memiliki warna yang sama dengan buku tugas. Serta
saya menyuruh mereka untuk “selalu meletakkannya di tas”, keluarkan hanya saat
melihat apa tugas selanjutnya di rumah dan saat mencatat di kelas, kemudian
segera kembalikan di tas. Itu saja. Alhamdulillah, terbukti ±90% ada perubahan posi+ive pada diri mereka dalam hal
mengingat tugas, mengerjakan tugas di
rumah, dan kapan harus dikumpulkan. Amazing,
Subhanallah.
Saat
kekurangan berada di depan mata, dan kita bisa mengatasinya. Maka tidak ada
kata lain selain “memulai” untuk membuat terobosan-terobosan posi+Ive demi perubahan baik, meskipun
hanya secuil biji zahrah sekalipun, Niat dan action yang kuat itulah modal pertama dan utama Insya Allah. (:
Belajar bersama anak manusia
Berada diujung timur belantara
Kemampuan apa adanya
Berbeda kisah dipulau Barat lainya
Samudera ilmu menyapa
Dalam bingkai keras batu jiwa raga
Berusaha keras, sekeras gempa
Demi pecahkan kerasnya batu Trikora
Sabar, dan bersabarlah
Mereka anak manusia,
Yang tetap butuh helaian ilmu kita
Jangan lelah, saat mereka sering
lupa.
:)-
Sahabatmu
Kak Lion